Jmix

This quiz is like arranging sentence. Using this application will avoid the use of course book too much. Teachers can elaborate the questions by their own selves. Then the questions will be based on students’ materials and becomes more appropriate for them.

13

  • Write your tittle
  • Write a sentence like in the picture above

14

  • The result is like in the picture above

jMatch

You have to match another sentence to complete the main sentence. Using this application will avoid the use of course book too much. Teachers can elaborate the questions by their own selves. Then the questions will be based on students’ materials and becomes more appropriate for them.

11

  • Write the tittle
  • Fill the questions and the answers
  • Let the computer makes the orders become puzzle automaticly

12

  • The exercise form will be like the picture above

jCloze

This quiz orders to fill in a gap. Using this application will avoid the use of course book too much. Teachers can elaborate the questions by their own selves. Then the questions will be based on students’ materials and becomes more appropriate for them.

8

  • Write your tittle
  • Write a sentence
  • Select a word or more to be gapped
  • Click gap
  • 9

– Give a clue to guess the answer

10

  • The result is like in the picture above

Jcross

This quiz is puzzle exercise. Using this application will avoid the use of course book too much. Teachers can elaborate the questions by their own selves. Then the questions will be based on students’ materials and becomes more appropriate for them.

These instructions below will explain how to use JCross.

5

    • Write your tittle
    • Make your questions
    • Give clues to make your students can answer the puzzle
  • 6
  • Consider your clue whether the language is appropriate for your students
  • Save your file and export our file in one folder

7

  • Your exercise will be showed like the picture above

JQuiz

This quiz is multiple choice exercise. Using this application will avoid the use of course book too much. Teachers can elaborate the questions by their own selves. Then the questions will be based on students’ materials and becomes more appropriate for them.

These instructions below will explain how to use JQuiz.

1

  • The first step, open your hot potatoes > Jquiz
  • In the first circle, please fill your theme/topic about the exercise
  • In the second circle, if you want to makes the options more than four, you just click on that button up and bottom
  • In the third circle, please write your first question.
  • In the fourth circle, decide the correct answer of the question

2

  • If you want add a picture for your questions, save the file first, and make sure your picture is in one folder with your file

3

  • In the first circle, save your file
  • In the second circle, please insert your picture. Don’t forget to put the pointer into the correct place before you attach a picture
  • In the third circle, you export your file into HTML file

4

  • Your handout will be like in the picture above

How to make your Alice can walk very well

Follow these instructions below correctly:

1

  1. Click “setup scene”

21. Choose biped classes

2. Let you decide your person

31. Click edit code

41. Click it

2. Name the box with “first_step”

51. Drag “do together” in the code box

2. Drag “getrighthip” into the dotogether box

3. Change the turn into “forward”

4. Set the time to 0.1

61. Drag “getlefthip” into the dotogether box

2. Change the turn into “backward”

3. Set the time to 0.1

7

  1. Make new code of “getrightshoulder” and drag it into the dotogether box
  2. Change the turn into “left”
  3. Set the time to 0.1
  4. Make new code again of “getleftshoulder” and drag it into the do together box
  5. The turn still “left”
  6. Set the time to 0.1

8

  1. Copy all the dotogether box

9

  1. Add new biped procedure
  2. Name it “walk”

10

  1. Paste the dotogether box

11

  1. Change the “turn” as like in the picture above
  2. And set all the time to 0.2

12

  1. Add biped property13
  1. Change the “value type” into boolean
  2. Change the initializer into “true”

14

  1. Drag the box “if” to the code box
  2. And choose which_leg

15

  1. Drag the dotogether box into the “if true” box
  2. Copy the dotogether box and paste into the “if false” box
  3. Change the turn of “if false” box as like in the picture above

16

  1. Drag the procedure of “setwhichleg” into iftrue box and change the leg into “false”
  2. Drag the procedure of “setwhichleg” again into iffalse box and change the leg into “true”

17

  1. Drag the position of move into iftrue box > change the move into forward> set the time to 0.5
  2. Drag again the position of move into iffalse box > change the move into forward> set the time to 0.5

18

  1. Click “first step” procedure > drag the position of “move” into the dotogether box
  2. Change the move into “foward”
  3. Set the time to 0.25

19

  1. Click “my first method procedure”
  2. Drag the “first step” into the code box
  3. Drag the “walk” 4 times or more into the code box

20

  1. Scrool the procedure to the bottom
  2. Drag the procedure of “straightenoutjoins” to the code box
  3. Click run, and now your alice can walk well

This is the example of Alice project from the writer for elementary student.

Mas Suket Bercerita

Namanya mas suket…

Pukul 22.00 waktu indonesia bagian barat, seorang dengan sedikit daging di tubuhnya, berjanggut lebat tanpa kumis, mempunyai pipi seperti aqua gelas yang saat diminum pake sedotan makin lama makin mengempes. Selain itu berpenampilan dengan jaket bolong di lengan, kaos dengan sablon rusak, celana jeans 3/4, dan bersandal COLE model klasik. Waw, pelanggan toko malam ini agak horor…

 

Datang dengan motor Supra x 125D, ia berkata “punya barang apa aja mas?”

 

“Ada tri, telkomsel, xl, axis, indosat, lengkap mas… Tinggal didaerah mana mas?” Jawabku sekalian bertanya bukan untuk kepo.

 

“Margorejo sini saja.”

 

“Oh kalau disini sinyal yang paling bagus xl atau axis. Kalau tri dan simpati cuma bagus mentok diteras rumah, didalam kamar ngadat mas.”

 

“Sampean ini isih enom wes pinter nyambut gae, aku senang lihat anak muda yang sudah mikirin karir. Gak kayak aku dulu, lulus SMA kluntang-kluntung males ngapa-ngapain. Akhire njlungub (akhirnya jatuh).”

 

“Asli sini ta mas?” Tanyaku atas penasaran dan menghargai curdak (curhat dadakan) nya.

 

“Aku asli Sidoarjo mas e. Buka servis hp dan konter disana, tapi juga kerja pln disini.” Jawabnya sekaligus memberiku kesimpulan kalau orang ini PP Sidoarjo-Surabaya. Bagiku membuka servis hp dan konter pulsa sudah biasa, semua orang bisa melakukan asal punya modal. Servis pun bisa dilakukan dengan cara makelaran, saat ada yang nyervis, dilemparkan ke tukang servis, nanti bagi hasil sama tukang servisnya. Dan akupun diam. Bagiku mas nya lebih tau dunia hp lebih dari pada diriku.

 

“Lah yang jaga servis nya?” Celetukku bertanya tanpa alasan, kepo mulai mode on.

 

“Anak panti. Kebetulan kakinya cuma sampai lutut. Ya begitu mas, aku ngasuh anak panti yang punya cacat fisik dan mental. Salah satunya kebetulan bisa nyervis hp. Aku awalnya ragu mas. Terus dia bilang yang jelas sediakan tempat buat mandi dan tidur.”

 

“Lha makannya?” Ingin kupotong bertanya seperti itu namun mas itu sudah bertanya pada dirinya sendiri lebih dulu.

 

“Aku makan apa katamu mas. Kalau kamu ngasih makan aku terima. Kalau kamu gak ngasih makan aku gak minta.” Batinku ambles seketika, menendengar ketidakadilan seperti itu.

 

Belum selesai.

 

“Aku gak siap mas. Ini apa maksud Tuhan. Seorang aku, yang hanya mantan berandalan, dikasih titipan orang semulia ini. Kamu lihat sendiri penampilanku loh mas. Memang aku sudah berhenti dan meninggalkan masa laluku yang kelam. Aku sholat. Kalau nglilir malam kadang tak paksa tahajjud. Ngaji lumayan. Aku cuma gak bisa mengubah penampilanku. Jadinya kayak gini seperti yang kamu lihat.” Lanjut mas suket.

 

“Kamu ngaji, sholat, masuk gereja, dibabtis, pindah lagi ke wihara, atau apapun, apa peduliku mas?” Ungkapku dalam batin.

 

“Terus mas?” Tanyaku.

 

“Ya jelas tak trima mas. Makan sehari-hari dari uang pulsa. Laba jual perdana internet buat gaji bulanannya”

 

I see

 

Kubiarkan pertemuan pertama ini hening sejenak. Menurutku mas suket adalah tipikal orang yang open-mind. Tidak semua orang meskipun sudah kenal agak lama tapi mau berbagi. Tanpa aku bertanya mas suket memberiku alamat untuk mengambil barang kulakan disela-sela percakapan kami. Alamatnya lebih dekat dari tempat langgananku biasanya. Aku hanya bisa berterimakasih.

 

Seorang suket, dalam bahasa indonesia suket adalah rumput, yang merupakan panggilannya sehari-hari.

 

Bersambung…

 

Manusia Bersayat dan Pasukan Berkepala Anjing

Seekor nyamuk menggigit leherku, membangungkan lamunanku. Nyamuk itu cukup berani dalam menerima reflek tanganku. Ku tepuk, ia menghindar, kemudian hinggap lagi. Kubiarkan ia nongkrong dileherku, menemani lamunanku. Mungkin hanya seekor nyamuk yang bisa menjadi temanku untuk sekarang. Ia diam, dan menemaniku tanpa meminta suguhan.

Masih bersama nyamuk itu, mungkin ia mulai bosan melihatku melamun. Sampai akhirnya satu gigitan kembali menyengat dibagian leher. Kali ini aku sangat berkonsentrasi, menunggu kesempatan yang pas untuk melepas tamparan kilat pada leherku.

CEPLASSSS!!!!

Sedikit terasa panas dan perih pada bagian yang kutampar yang tidak lain adalah leherku sendiri. Kemudian kulihat tanganku bercap darah nyamuk. Dengan selesainya hidup nyamuk itu didunia ini, kutinggalkan pula lamunanku pada malam yang gelap dan sunyi.

Risaulah aku dengan tubuh terbaring berbantalkan botol aqua. Tidak ada teman. Tidak ada pekerjaan. Semilir angin dari selatan masuk menerobos cendela kamar yang kubiarkan terbuka, membawa bunyi kafilah-kafilah dan juga meniup-niup mataku. Dengan mata terkatup-katup kulihat jam dinding yang selalu berdetak membentuk irama, pukul satu dini hari. Ingin kuakhiri malam yang kadang tiba-tiba menyeretku kedalam pikiran-pikiran jahat dan busuk. Kurasa tidur adalah pekerjaan terbaik yang harus aku jalani saat ini.

Tidur bagiku adalah pekerjaan yang mudah-mudah sulit. Pada saat waktu tertentu terasa begitu mudah membuat mataku hanyut kedalam dimensi lain dan kembali dalam keadaan selamat dan lega. Namun pada waktu lain saat aku sedang menikmati pekerjaan itu, seringkali aku bertemu sesuatu yang ganjal yang memancarkan aura negatif, yang membuatku takut dan gelisah setelah menyelesaikan pekerjaanku. Ternyata pekerjaan yang menurutku paling mudah untuk dilakukan masih saja mengundang resiko. Dan sesuatu yang ganjal itu kusebut mimpi buruk.

Pada dekapan malam, aku bermimpi berada pada gurun yang tingkat suhunya jauh lebih tinggi dari tempat tinggalku. Seakan matahari lebih dekat dari jarak biasanya, begitu panas. Tidak ada sumber air untuk minum dan mengganti air keringat yang sedari tadi terkucur rata ditubuhku. Tidak ada pepohonan, hanya ada kaktus berduri yang berjejer sepanjang jalanan aspal yang sedang kupijak dengan seseorang yang belum kukenal.

Mengenai orang itu, ia hanya memakai sarung yang menutupi pusar sampai lutut. Perawakan dan postur tubuhnya tak jauh beda denganku. Namun wajah dan badannya penuh dengan sayatan pisau yang masih baru. Terlihat darah segar keluar dari sayatan-sayatan itu, menetes mengotori alas jalan yang ia pijak. Dengan alis berkerut dan mata yang tak lepas menatap jauh didalam mataku, aku bertanya.

“Siapa kamu?”

Ia tidak menjawab, malah semakin menatapku. Suhu panas cukup meredupkan rasa takutku kepadanya. Kembali kutanya tentang dirinya. Dan ia selalu diam.

“Kenapa kamu bisa bersamaku disini? Ah percuma, kamu hanya seorang bisu yang tak bisa membantuku keluar dari sini”

Satu menit setelah aku menatap lamat-lamat matanya karna gemas, ia menunjuk sebuah arah ke utara. Aku menoleh kearah itu dan kulihat tembok menjulang tinggi dan terbentang dari ujung barat ke ujung timur yang sebelumnya tidak ada.

Ia mulai berlari-lari kecil menuju ke tembok itu. Sekali ia menoleh seakan mengajakku untuk mengikutinya. Tak bisa kutolak ajakan itu. Pada keadaan seperti ini aku hanya mempunyai dua pilihan, mengikutinya tanpa tahu apa konsekuensinya, atau berdiri disini membiarkan kaki dan seluruh tubuhku meleleh mengotori aspal. Setidaknya di alam liar seperti ini, hanya ia yang mempunyai akal yang bisa kuandalkan.

Perjalanan sudah kutempuh dua setengah jam. Aku sudah tidak kuat lagi. Dan kulihat sayatan pada tubuh orang itu semakin banyak, bukan karna pisau, tapi karna ia selalu melindungiku dari duri kaktus yang sepanjang jalan tadi menyerangku. Sungguh aneh dan ganjal, disini aku menemukan tumbuhan bergerak dan jahat. Dan pada saat ini aku merasa semuanya nyata.

Kami berdua sudah berada di kaki tembok. Dengan tergesa-gesa aku memanjat tembok itu.

“Kita harus menuju kota itu.”

Dengan tersengal-sengal, kulihat sejauh mata memandang dari atas tembok, diseberang jauh sana terdapat banyak bangunan yang sepertinya dihuni oleh manusia. Namun ia malah semakin menatapku seakan menyimpan kesan tidak setuju dengan ucapanku.

Aku kehausan, dan tidak membawa bekal apapun. Memang benar, jika aku memaksa untuk pergi ke kota itu, aku akan mati ditengah jalan bersalju! Dan kulihat kebawah para kaktus bergendong-gendongan untuk melewati tembok.

Keadaan kembali menikamku. Berbeda dengan sebelumnya, suhu disini begitu rendah hingga membuat beku rambutku. Tak ada makhluk hidup lain selain pepohonan yang dihujani salju. Pandanganku mulai buram. Aku sudah linglung dan tidak tahu apa yang harus kulalukan. Kupaksa mataku untuk melihat sekitar, dan kutemukan orang tadi menghilang. Tanpa diundang dari atas tembok kudengar suara gerombolan anjing menggonggong yang menuju kearahku. Entah mereka datang dari mana, atau mungkin saja kaktus itu berubah wujud menjadi anjing. Lagi-lagi kejadian ini benar-benar aneh tapi terasa nyata.

Aku mengerahkan sisa tenagaku untuk berlari. Terus berlari hingga aku bertemu jalan menyimpang dan berkabut. Sementara jarak pasukan anjing itu semakin dekat denganku. Kemudian aku mulai menembus jalanan berkabut itu.

Entah keberanian apa yang membuatku berani menembus jalan ini. Yang pikirkan hanya cara untuk kabur dari kejaran pasukan anjing itu, berharap kabut tebal akan membuat mereka tak bisa melihatku. Berbeda dengan sebelumnya, suhu disini hangat. Kekuatanku habis tak tersisa. Aku tak bisa lari lagi. Aku diam sejenak mengatur napas, dan kebut-kabut itu perlahan menghilang, membuatku dapat melihat sekitar. Dan tidak ada suara anjing menggonggong lagi!

Berbeda lagi dengan keadaan sebelumnya, disini mulai kutemukan pepohonan hijau yang tumbuh rumpun disamping kanan kiri jalan yang kulewati. Kulihat para burung pipit bersiul saling balas membalas diatas tangkai pepohonan. Aku merasa ingin disini saja tanpa melangkah lagi kedepan menembus yang tidak pasti. Kutemukan danau dibelakang pepohonan. Aku langsung terjun dan minum sepuas-puasnya. Sangat nikmat, dan rasa lelahku perlahan mulai pudar. Hingga setelah aku membersihkan baju, kulihat kearah jam satu, pasukan manusia berbaju ihram sedang berbaris seperti pasukan militer dengan satu komandan yang memberi komando. Perawakan dan postur tubuh mereka sama rata, dan mirip sekali denganku. Kali ini aku bertemu dengan orang-orang berwajah bersih. Instingku mengatakan mereka lebih baik dari orang sebelumnya bersamaku.

“Permisi, mohon maaf. Bisa bantu saya menemukan jalan pulang?” Aku bertanya pada komandan yang sedang mengarah kearah para prajuritnya.

Aku masih menunggu ia menoleh dan menjawab pertanyaanku. Hingga saatnya kejadian  sepersekian detik membuatku berteriak dan bangkit dari tidur.

Aku terngerah-engah dan menatap kosong dinding kamarku. Kejadian terakhir itu begitu singkat. Yang kulihat adalah komandan itu menggerakkan lehernya untuk menoleh dengan sangat cepat. Dan kulihat begitu banyak belatung hinggap dilubang hidung, melubangi pipi, dan pada lubang mata miliknya. Kuacuhkan pandanganku kearah pasukan berbaju ihram, dan kepala mereka berganti menjadi kepala pasukan anjing yang tadi mengejarku. Aku cepat-cepat berbalik arah mencoba untuk lari, namun dihadapanku berdiri tegak orang dengan sayatan disekujur tubuh tadi dan menggenggam kaktus untuk siap dihantamkan kearahku. Ia hanya tersenyum, dan semakin membuatku takut.

Pandanganku kosong. Aku belum beranjak dari tempat tidur. Aku kembali terlentang memandang langit-langit kamar, sambil merenungkan mimpi-mimpi yang kualami tiga hari berturut-turut. Ketiga mimpi itu terasa mirip. Setiap kali bermimpi aku dipertemukan jalan panjang yang membuatku harus berlari, bertemu sesuatu hidup yang kadang manusia dan kadang hewan atau kadang malah bukan keduanya, entah alien atau iblis yang jelas mereka sama-sama memiliki wajah yang sangat buruk.

Hari ini hari Jum’at. Setelah aku bangun dari tempat tidur dan bersiap diri untuk berangkat sekolah, Ibu berpesan kepadaku saat sarapan.

“Nanti sholat Jum’at dirumah saja. Habis sholat Ibu minta tolong diantar ke rumah si mbah

Aku tidak langsung mengiyakan. Bukan karna tidak mau melaksanakan perintah Ibu, namun aku teringat oleh mimpiku saat Ibu bicara sholat. Dan muncul pertanyaan dalam benakku. Apakah mimpiku bermula dari aku tidak sholat subuh selama tiga hari? Kemudian aku teringat hadits tentang amal yang diterima pertama kali adalah sholat. Ketika amalan sholat lima waktu seseorang berpredikat baik, maka amalan yang lain akan dihitung baik. Ketika amalan sholat seseorang berpredikat buruk, maka buruklah semua amalannya yang lain. Apakah munculnya manusia bersayat adalah refleksi dari sholatku, dan pasukan berkepala anjing itu adalah refleksi dari perbuatan-perbuatanku? Sekarang aku semakin takut dan yakin mimpi itu akan kembali lagi, malam ini.

Beasiswa Dataprint

Hai readers, hari ini saya akan mendekripsikan beasiswa Dataprint. Ada yang pernah mengikuti beasiswa tersebut??? memang beasiswa ini cocok banget bagi pelajar untuk diikuti. Selain peryaratannya mudah (hehehe), hadiahnya juga menarik. Pelajar cukup membuat essay dengan panjang kata 100 kata sampai 500 kata. Ada yang tahu hadiahnya? The gift is very awesome! Uang tunai senilai 1 juta rupah, 500 ribu rupiah, dan 250 ribu rupiah.

untuk tahun ini, saya berkesempatan untuk mengikuti beaiswa ini. Bagaimana cara ikutnya? gampang. Pertama readers harus membeli tinta Dataprint atau kertas Dataprint. nanti pada kemasan tersebut ada kode kupon untuk pendaftaran beasiswa dataprint. SImpel bukan?

Kalau tahu simpel, ya ikutan laaaah!

Untuk tahu lebih dalam tentang beasiswa ini, kunjungi website http://www.beasiswadataprint.com

Dead Thing

Dear my ex,

I know you will never read this letter, and I will never stop to remember you. Don’t you know remembering you is hurt? Indeed, this is hundred letters that I’ve wrote for you. I can’t give up. I have already become hedonism to forget you, but I failed! You destruct my days, but I revere you.

This time I’m going to tell you a story again, not about me, or women who try to approach me, not about my hurt as well. This is about us. Yes, you and I.

I thank to you for your whole merits to me that maybe you’ve forgot it. Do you remember about the incident in Mei, 12th 1995? That time I was going to home after I had school.

“Chicken! Where’s your money?” A civilian tries to take my money.

“Sorry, today my mom doesn’t give me money” I’m trembling with handling you tightly. It seen you are very relax even that time is very critical condition.

“Go fuck yourself!” Seems he hits me.

I don’t know what’s happen because I close my eyes. I hear “Buk” in front of my face, but I’m okay.

Actually, you protect me!

I like you. You are talkless, and do more. You keep me save as like a chicken keeps the egg. You accompany me as like a couple of goose. You are my Optimus Prime that protects me from Meghatron. You are my hero.

The strangest one is about the civilian. He runs after hits you. Maybe he is scared, or maybe he feels guilty.

Don’t you know? I learn from you to be a hero. I finish my study to protect my family, my friends, and my earth!

One more story.

Do you remember the night when we are very close? We are face to face.

“I invite you to cross the world”. You say to me quietly.

And you proof it!

I know the culture of western from you! I know Japan! I know ocean! I know Javanese! How adorable you are for me?!

I can’t stop to remain your story with me! Okay, I swear this is the last!

Do you remember about my fierce lecturer? I remember when my lecturer was angry to me because I couldn’t do the homework; you come and keep me calm. You help me to finish that fuckin’ homework! After that my lecturer just keeps silent, and then I give fuck from the back[1].

I miss when I hug you.

My heart is cold and dark as this night. My feeling crumbles into pieces. I feel I can’t stand anymore! But wait a second…

In my darkness I see a light, a bit of light. What? Who is that? I try to approach it.

It’s you! You say, “I’m just a book. I don’t have feeling. Let me peace in the second bookstore!”

I feel peace now. Once again, I thank to you.

From me,

S

[1] NO! For this I’m just kidding, not real